Lima Pemain dengan Biaya Transfer Besar dan Sukses
Akankah Bale mengikuti jejak Ronaldo atau Kaka?
Uang 86 juta poundsterling yang dibayarkan Real Madrid untuk
mendatangkan Gareth Bale menjadi kali kelima mereka memecahkan rekor
transfer dunia –pertama kala mendatangkan Luis Figo dengan 30 juta
poundsterling di tahun 2000. Namun, tidak semua pembelian dengan
banderol mahal selalu berujung kesuksesan. Contoh paling paling mudah,
tentu saja Kaka. Ia ditebus Madrid dari AC Milan dengan uang sebesar 56
juta pounds.
Namun, selama empat tahun di Bernabeu, Kaka tidak bisa menunjukkan performa seperti yang ia tunjukkan di Italia. Lucunya, sekarang Milan mendapatkan Kaka kembali, gratis! Termasuk Ronaldo, berikut lima pemain yang dianggap sukses meski klub yang membelinya mengorbankan banyak uang.
Alan Shearer (Blackburn ke Newcastle, 15 juta poundsterling)
Menolak kesempatan bermain di Manchester United, Shearer lebih memilih untuk membela klub yang ia dukung selama masa kecilnya. Sepuluh tahun berkarir di St. James Park, Shearer berhasil menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa The Magpies dengan 206 gol. Ia juga menjadi pencetak gol terbanyak di Premier League dengan 260 gol dan 148 di antaranya ia cetak kala berseragam hitam-putih.
Meski tidak memenangkan piala apapun selama berkarir di Tyneside, performa yang ditunjukkan Shearer sudah membayar lunas uang yang digunakan untuk mendatangkannya.
Luis Figo (Barcelona ke Real Madrid, 38 juta poundsterling)
Bagi fans Blaugrana, Figo memang dicap pengkhianat setelah memutuskan menyeberang ke Santiago Bernabeu. Namun, kala berseragam El Real inilah talenta Figo benar-benar dilihat oleh dunia. Selain berhasil mengantar Madrid menjuarai La Liga, ia juga termasuk ke dalam tim yang memastikan gelar Liga Champions ke-9 Madrid. Dan karena kesuksesan Figo inilah Madrid mulai meneruskan tradisi membentuk tim yang berisi pemain-pemain bintang.
Gianluca Vialli (Sampdoria ke Juventus, 12 juta poundsterling)
Kesuksesannya di Sampdoria membuat Juventus kepincut dan mendatangkannya ke Turin dengan banderol yang menjadi rekor kala itu, 12 juta pounds. Bersama Juventus, Vialli memenangkan Scudetto dan Coppa Italia pada tahun 1995. Nyaris saja, Juve meraih treble andai tak takluk dari Parma di final UEFA Cup.
Puncaknya, pada tahun 1996, sebagai kapten, Vialli memenangkan Liga Champions dengan mengalahkan Ajax di final. Meski memutuskan pindah dari Turin di akhir musim, Vialli sudah memenangkan status legenda Juventus selama empat tahun berkarir disana.
Cristiano Ronaldo (Manchester United ke Real Madrid, 80 juta poundsterling)
Tidak ada yang meragukan kemampuan Ronaldo kala menggunakan seragam putih-putih kebanggaan publik Santiago Bernabeu. Meski masih belum berhasil memenangkan trofi paling krusial, Liga Champions ke-10, 202 gol dari 202 penampilan membuktikan bahwa setidaknya uang yang dikeluarkan Florentino Perez bisa dibayar lunas oleh kapten Portugal.
Diego Maradona (Barcelona ke Napoli, 5 juta poundsterling)
Dibanding dengan harga pemain-pemain di atasnya, tentu harga Maradona termasuk murah. Namun tidak pada tahun 1984 karena transfer ini sempat memecahkan rekor transfer dunia. Bersama Napoli, El Diez berhasil memenangi dua gelar Serie A, satu gelar Supercoppa Italiana dan satu UEFA Cup.
Meski di akhir karirnya bermasalah dengan obat-obatan terlarang dan bahkan sempat menerima larangan bertanding selama 15 bulan, Maradona tetap merupakan seorang legenda bagi tim kota Naples tersebut. Bahkan hingga kini, nomor 10 di Napoli masih diistirahatkan untuk mengenang jasa sang pemain.
Namun, selama empat tahun di Bernabeu, Kaka tidak bisa menunjukkan performa seperti yang ia tunjukkan di Italia. Lucunya, sekarang Milan mendapatkan Kaka kembali, gratis! Termasuk Ronaldo, berikut lima pemain yang dianggap sukses meski klub yang membelinya mengorbankan banyak uang.
Alan Shearer (Blackburn ke Newcastle, 15 juta poundsterling)
Menolak kesempatan bermain di Manchester United, Shearer lebih memilih untuk membela klub yang ia dukung selama masa kecilnya. Sepuluh tahun berkarir di St. James Park, Shearer berhasil menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa The Magpies dengan 206 gol. Ia juga menjadi pencetak gol terbanyak di Premier League dengan 260 gol dan 148 di antaranya ia cetak kala berseragam hitam-putih.
Meski tidak memenangkan piala apapun selama berkarir di Tyneside, performa yang ditunjukkan Shearer sudah membayar lunas uang yang digunakan untuk mendatangkannya.
Luis Figo (Barcelona ke Real Madrid, 38 juta poundsterling)
Bagi fans Blaugrana, Figo memang dicap pengkhianat setelah memutuskan menyeberang ke Santiago Bernabeu. Namun, kala berseragam El Real inilah talenta Figo benar-benar dilihat oleh dunia. Selain berhasil mengantar Madrid menjuarai La Liga, ia juga termasuk ke dalam tim yang memastikan gelar Liga Champions ke-9 Madrid. Dan karena kesuksesan Figo inilah Madrid mulai meneruskan tradisi membentuk tim yang berisi pemain-pemain bintang.
Gianluca Vialli (Sampdoria ke Juventus, 12 juta poundsterling)
Kesuksesannya di Sampdoria membuat Juventus kepincut dan mendatangkannya ke Turin dengan banderol yang menjadi rekor kala itu, 12 juta pounds. Bersama Juventus, Vialli memenangkan Scudetto dan Coppa Italia pada tahun 1995. Nyaris saja, Juve meraih treble andai tak takluk dari Parma di final UEFA Cup.
Puncaknya, pada tahun 1996, sebagai kapten, Vialli memenangkan Liga Champions dengan mengalahkan Ajax di final. Meski memutuskan pindah dari Turin di akhir musim, Vialli sudah memenangkan status legenda Juventus selama empat tahun berkarir disana.
Cristiano Ronaldo (Manchester United ke Real Madrid, 80 juta poundsterling)
Tidak ada yang meragukan kemampuan Ronaldo kala menggunakan seragam putih-putih kebanggaan publik Santiago Bernabeu. Meski masih belum berhasil memenangkan trofi paling krusial, Liga Champions ke-10, 202 gol dari 202 penampilan membuktikan bahwa setidaknya uang yang dikeluarkan Florentino Perez bisa dibayar lunas oleh kapten Portugal.
Diego Maradona (Barcelona ke Napoli, 5 juta poundsterling)
Dibanding dengan harga pemain-pemain di atasnya, tentu harga Maradona termasuk murah. Namun tidak pada tahun 1984 karena transfer ini sempat memecahkan rekor transfer dunia. Bersama Napoli, El Diez berhasil memenangi dua gelar Serie A, satu gelar Supercoppa Italiana dan satu UEFA Cup.
Meski di akhir karirnya bermasalah dengan obat-obatan terlarang dan bahkan sempat menerima larangan bertanding selama 15 bulan, Maradona tetap merupakan seorang legenda bagi tim kota Naples tersebut. Bahkan hingga kini, nomor 10 di Napoli masih diistirahatkan untuk mengenang jasa sang pemain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar